Maharah Kalam


Maharah Kalam ( Taqwim Mawad al-Lughoh al-Arabiyyah

Maharah Kalam

BAB I 
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang


Keterampilan berbahasa, baik bahasa asing maupun bahasa ibu mencakup empat keterampilan dasar yaitu menyimak/ mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Berbicara dan menulis merupakan keterampilan aktiv /prduktif karena merupakan keterampilan berbahasa dalam menyampaikan makna, sedangkan menyimak dan membaca merupakan ketrampilan berbahasa pasiv/ reseptif karena merupakan ketrampilan dalam menerima pesan. Untuk mencapai keempat keterampilan berbahasa tersebut, maka diadakannya tes kemampuan berbahasa.

Berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang penting dalam kehidupan sehari-hari, karena berusaha untuk menyampaikan pesan kepada orang lain secara lisan. Dalam berbicara, kita perlu memperhatikan beberapa hal yaitu pesan yang akan disampaikan dan topik masalah. Tentu saja pesan yang ingin disampaikan harus diungkapkan secara jelas dan intonasi yang jelas.
Untuk melihat dan menilai kemampuan berbicara dari siswa, maka dilakukan tes kemampuan berbicara. Dalam pembelajaran bahasa, yang penting dalam menilai kemampuan berbicara siswa adalah isi dan makna dari pesan yang ingin diungkapkan secara lisan. Tentu saja dalam melakukan tes kemampuan berbicara harus memiliki memiliki relevansi dengan suatu materi pembelajaran tertentu. Dengan tes berbicara,  siswa dapat mengetahui sejauh mana penguasaannya terhadap suatu materi yang telah diajarkan sebelumnya.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian tes kemampuan berbicara ?
2.      Apa saja bentuk-bentuk tes berbicara ?
3.      Apa saja tingkatan tes kemampuan berbicara ?


BAB II

PEMBAHASAN


A.  Pengertian Tes Kemampuan Berbicara
Sebagai suatu bentuk penggunaan bahasa, berbicara  merupakan kegiatan berbahasa yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berbicara seseorang berusaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya kepada orang lain secara lisan. Berbicara merupakan bagian kemampuan bahasa yang aktif – produktif. [1]

1.    Tes kemampuan berbicara adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui dan mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap bahasa lisan yang meliputi ketepatan bahasa, nada suara, ekspresi wajah dan sebagainya (Nurgiyantoro).

2.    Tes kemampuan berbicara adalah tes yang dilakukan secara lisan untuk mengukur tingkat penguasaan kemampuan bahasa yang telah dimiliki oleh siswa. Tes  berbicara ini dapat diselenggarakan secara terkendali dan bebas ( Djiwandono, 1996 : 69).

B.  Bentuk-Bentuk Tes Berbicara
Merupakan tes berbahasa untuk mengukur kemampuan tes dalam berkomunikasi dengan bahasa lisan. Tes yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara  adalah sebagai berikut:[2]

1.    Tes kemampuan berbicara berdasarkan gambar
Bentuk tes ini di sajikan dengan memberikan rangsangan berupa perangkat gambar yang merupakan satu rangkaian cerita, dan tes diminta untuk menjawab pertanyaan sehubungan dengan rangkaian gambar atau menceritakan rangkaian gambaran.
2.    Wawancara
Dipakai untuk mengukur kemampuan tes menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Tes ini bisa dipakai apabila tes memiliki kemampuan berbahasa yang cukup mewadahi.
3.    Bercerita
Kemampuan berbicara yang berbentuk berbicara dapat dilakukan dengan cara meminta tes untuk mengungkapkan sesuatu (pengalamannya atau topik tertentu).
4.    Diskusi
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan tes menyampaikan pendapat, mempertahankan pendapat, serta menanggapi ide atau pikiran yang disampaikan oleh peserta diskusi yang lain secara kritis.
5.    Ujian Terstruktur
Dapat dilakukan dengan cara membaca kutipan, mengubah kalimat, dan membuat kalimat. Dengan tujuan untuk menguji kemampuan tes dalam menggunakan bahasa lisan.


6.    Menceritakan Kembali. [3]

C.  Tingkatan Tes Kemampuan Berbicara
Dalam tugas berbicara terdapat dua aspek yang terlibat: ketrampilan berbicara yang lebih dilihat dari segi aktivitas, dan kemampuan kognitif yang lebih dilihat dari segi isi atau gagasan yang terungkap melalui bahasa. Berikut merupakan tingkatan-tingkatan dalam tes kemampuan berbicara:[4]

1.    Tes Kemampuan Berbicara Tingkat Ingatan
Tes kemampuan berbicara pada tingkat ingatan umumnya lebih bersifat teoritis, menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tugas berbicara, misalnya tentang pengertian, fakta dan sebagainya. Pada tes tingkat ini data juga berupa tugas yang dimaksudkan untuk mengungkap tingkat kemampuan ingatan siswa secara lisan.

2.    Tes Kemampuan Berbicara Tingkat Pemahaman
Seperti halnya tes tingkat ingatan, tes kemampuan berbicara tingkat pemahaman juga masih lebih bersifat teoritis, menanyakan masalah-masalah yang berhubungan dengan berbagai tugas berbicara. Tidak berbeda dengan tes tingkat ingatan, tes tingkat pemahamanpun dapat pula dimaksudkan untuk mengungkapkan kemampuan pemahaman siswa secara lisan. Contoh tugas yang lain misalnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan erdasarkan pemahaman siswa terhadap gambar sususn yang disediakan.

3.    Tes Kemampuan Berbicara Tingkat Penerapan
Tes kemampuan berbicara pada tingkat penerapan tidak lagi bersifat teoritis, melainkan menghendaki siswa untuk praktik berbicara. Tes tingkat ini menuntut siswa untuk mampu menerapkan kemampuan berbahasanya untuk berbicara dalam situasi dan masalah tertent untuk keperluan berkomunikasi. Untuk mengungkapkan kemampuan berbicara siswa tingkat penerapan, kita dapat memilih pembicaraan dalam berbagai situasi dan berbagai subjek melalui bentuk permainan simulasi. Dengan simulasi, situasi pembicaraan seperti halnya dalam kehidupan nyata tertentu dapat diciptakan. Cara untuk mengungkapkan kemampuan berbicara siswa yang lain, misalnya setelah siswa diajar pola-pola struktur atau ungkapan-ungkapan yanga biasa dipergunakan dalam situasi pembicaraan tertentu, siswa diminta untuk mempraktekkannya dalam situasi pembicaraan yang konkrit.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan 
Berbicara merupakan salah satu kegiatan aktif dan produktif dalam berbahasa. Dalam pembelajaran bahasa terdapat berbagai bentuk tes berbicara yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan pengguasaan siswa terhadap kegiatan berbicara. Tes berbicara sendiri adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui dan mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap bahasa lisan yang meliputi ketepatan bahasa, nada suara, ekspresi wajah dan sebagainya. Adapun bentuk tes berbicara meliputi, tes kemampuan berbicara berdasarkan gambar, wawancara, bercerita, diskusi, ujian terstruktur.  Tes berbicara memiliki beberapa tingkatan dalam penerapannya, yang meliputi : Tes Kemampuan Berbicara Tingkat Ingatan, Tes Kemampuan Berbicara Tingkat Pemahaman, dan  Tes Kemampuan Berbicara Tingkat Pemahaman. Ke tiga tingkatan tersebut dapat dilakukan secara bertahap esuai dengan tingkat pengguasaan siswa terhadap kegiatan berbicara di sekolah.


B.  Kritik dan Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak sekali menemukan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi memperbaiki isi dari makalah ini. Atas segala evaluasi dan saran dari pembaca, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih
 


 
 

Postingan populer dari blog ini

Tips menjawab 18 pertanyaan tersulit wawancara pekerjaan

PANCASILA LAMBANG NKRI